Minggu, 07 Juli 2013

BAGAIMANAKAH PERKEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN YANG SEKIAN LAMA KITA TUNGGU


Energi security, ancaman perubahan iklim dan lingkungan menjadi isu hangat dalam berbagai kebijakan di berbagai negara maju. Krisis energi (baca: energi fosil) yang berkelanjutan ke depan akan memberikan pukulan bagi keseimbangan pertumbuhan ekonomi global, oleh karena itu pengembangan energi terbarukan merupakan komponen penting untuk menjaga permintaan akan pasokan energi. Energi terbarukan memainkan peranan penting dalam memberikan kontribusi pada diversity, mengamankan energi suplai, dan pembangunan ekonomi. Pengembangan teknologi energi terbarukan saat ini masih dikuasai sepenuhnya oleh negara-negara industri, seolah-olah berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuan dan kepemimpinan tiap negara dalam memainkan peranan pentingnya dalam sustainable development. Berbagai riset telah dilakukan oleh beberapa organisasi internasional, diantaranya adalah The International Energy Agency (IEA) yang merupakan framework dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), di mana anggota IEA adalah Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan termasuk juga Komisi Uni Eropa. Organisasi yang lain adalah European Renewable Energy Centers (EUREC) yang merupakan bagian dari European Economic Interest Grouping (EEIG). Sebagaimana kita ketahui kendala terbesar dalam pemanfaatan energi terbarukan adalah nilai efesiensinya yang masih kecil dan nilai investasinya yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan pembangkitan energi menggunakan bahan bakar fosil. RD&D ini akan berusaha menjawab tantangan krisis energi ke depan dengan mengembangkan teknologi terbarukan yang memiliki efisiensi tinggi, murah dalam manufakturnya dan pada akhirnya akan menurunkan biaya investasi yang dibutuhkan dalam penggunaan energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil.
Secara konseptual dapat didefinisikan pengembangan energi terbarukan menjadi 3 generasi selama lebih dari 100 tahun ini.
Teknologi generasi pertama dimulai ketika munculnya era revolusi Industri di akhir abad 19, termasuk ke dalam kategori teknologi ini adalah hydropower, biomass, dan geothermal.
Teknologi generasi kedua adalah teknologi yang saat ini memasuki pasaran industri energi terbarukan, teknologi ini hasil pengembangan sejak tahun 1980-an ketika dimulainya era krisi energi minyak di seluruh dunia. Termasuk dalam kategori ini adalah Teknologi Solar Heating and Cooling, Energi angin, Bioenergy, dan Solar Photovoltaics.
Teknologi generasi ketiga adalah teknologi yang masih dalam tahap pengembangan saat ini, termasuk di dalamnya adalah teknologi konsentrasi solar power, ocean energy, dan peningkatan teknologi dalam geothermal system, dan integrated bioenergi system.


Referensi :
1. Hara N. et.al, 2006, Renewable energy : RD&D Priorities Insight from IEA
2. Programmes, Internattional Energy Agency, Paris, France.
3. UEREC Agency, 2002, The Future for Renewable Energy Prospect and Directions,
4. James & James (Science Publiser) Ltd, London, UK.
5. Ristinen R.A., Kraushaar J.J., 1999, Energy and the Environment, John Wiley & Sons, US.
6. http://www.kamase.org/?p=432

Tidak ada komentar:

Posting Komentar