Senin, 24 Juni 2013

DUNIA NYATA ATAU DUNIA MAYA Augmented Reality (AR)

Beberapa tahun terakhir ini banyak penelitian yang mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilan dalam menemukan teknologi yang bisa membantu manusia ‘melihat’ dunia ini dengan cara yang berbeda. Kita mungkin bisa melihat ‘menembus’ sesuatu! Tentu tidak dengan mata telanjang! Tetapi kita hanya akan diperlengkapi dengan kacamata yang bisa menampilkan segala yang tersembunyi! Kita mungkin tidak percaya sebelum melihat sendiri bahwa teknologi ini bukan hanya mimpi.


Teknologi ini memang membuat kita mampu melihat segala hal yang biasanya tersembunyi dari pandangan mata normal manusia. teknologi ini bukan ditujukan untuk ‘mengintip’. Karena yang ditampilkan di kacamata canggih itu bukan dunia nyata, melainkan tampilan grafik yang bersifat maya (virtual). kedahsyatan teknologi yang dikenal sebagai Augmented Reality (AR) berada di antara dunia nyata (real environment) dengan dunia maya (virtual environment). Kita semua tahu keindahan dunia nyata yang kita lihat melalui kedua mata kita tidak pernah bisa ditandingi oleh kehebatan teknologi yang menawarkan tampilan gambar, secanggih apa pun teknologi tersebut. Setinggi apa pun resolusi gambar di layar monitor maupun pada rekaman film DVD (Digital Versatile Disc) yang ditampilkan pada layar datar, atau bahkan ketajaman gambar di bioskop dengan layar lebarnya, tetap saja semuanya tidak bisa menggantikan kenikmatan pemandangan dunia yang sebenarnya. Itulah sebabnya dunia nyata kini mulai ‘digabungkan’ dengan dunia maya. Dunia maya tidak pernah bisa seindah dunia nyata, tetapi dunia nyata terkadang memasang batasan-batasan yang tidak bisa ditembus oleh mata normal
manusia. Karena itulah keduanya kini disatukan dalam teknologi AR yang mulai merebak di awal abad ke-20. Dengan AR kita bisa melihat hologram di dunia nyata, bukan hanya di laboratorium. Saat kita sedang berjalan-jalan di ruang terbuka untuk menikmati pemandangan alam, kita bisa melihat panduan-panduan berupa gambar-gambar semacam hologram pada berbagai tempat yang kita lewati. Misalnya kita sedang berjalan-jalan di Bali, kemudian melewati suatu lokasi yang
sepertinya pernah kita lihat sebelumnya, tetapi kita tidak bisa mengingat kapan dan peristiwa apa yang pernah terjadi di sana. Dengan AR, kita bisa langsung melihat catatan sejarah lokasi tersebut yang ditampilkan dalam bentuk grafik yang terlihat ‘menyatu’ dengan dunia yang sebenarnya. Ternyata lokasi itu dulunya merupakan tempat berdirinya kafe yang pernah terkena bom beberapa tahun yang lalu! Dan tentu saja aplikasi paling hebat bisa dirasakan dalam dunia kesehatan.
Para dokter bisa melihat jaringan-jaringan otak pasiennya tanpa memerlukan kamera dan layar monitor tambahan. Jaringan otak yang mereka lihat itu bukan jaringan otak yang sebenarnya,
tetapi hanya merupakan grafik tiga dimensi yang dikonstruksi oleh komputer. Pergerakan pisau bedah pun bisa terus dipantau tanpa membutuhkan kamera. Hanya dengan kacamata yang sudah dilengkapi teknologi AR mereka bisa mendapatkan gambar tiga dimensi yang sangat berguna dalam proses bedah otak yang rumit itu. Bagaimana cara kerja teknologi canggih ini? Gambar-gambar yang dapat ditangkap retina pada kedua mata kita menampilkan dunia nyata seperti yang kita lihat selama ini. Teknologi komputer dan hologram bekerja sama membangun gambar-gambar tiga dimensi (computer graphics) yang kemudian ditumpukkan (superimposed) pada dunia nyata tadi.
, dunia nyata bersatu dengan dunia maya! kita melihat suatu bangunan karya seni. Desain konstruksi
lampu (dibuat dengan komputer) ditumpukkan dengan bangunan yang sudah ada sehingga terlihat menyatu. Untuk bisa melihat gambar yang ditumpuk ini, kita membutuhkan kacamata yang
berfungsi sebagai head-mounted display (HMD). HMD ini berfungsi seperti layar monitor yang bisa menampilkan gambar dan tulisan yang diprogram oleh komputer. Ada dua tipe HMD, yang pertama menggunakan teknologi video seethrough display, sedangkan yang kedua menggunakan teknologi optical seethrough display. Optical see-through display menggunakan cermin yang bisa merefleksikan sekaligus meneruskan cahaya (half-silvered mirror). Cermin ini berfungsi sebagai
beam splitter (pembagi cahaya) yang merefleksikan gambar hasil ciptaan komputer ke mata kita, sementara cahaya dari lingkungan sekeliling kita masih dapat diteruskan ke mata kita. Lensa yang berfungsi memfokuskan gambar (supaya lebih jelas dan nyaman bagi mata) diletakkan di antara cermin dan layar tampilan komputer. Karena cahaya dari sekeliling kita tetap berhasil masuk ke
mata, kita tetap dapat melihat dunia nyata seperti biasa. Tetapi dunia nyata ini sudah diperkaya dengan gambar hasil program komputer. Video see-through display sama sekali tidak meneruskan cahaya dari sekeliling kita. Kacamata yang digunakan mirip kacamata renang yang menghalangi air supaya tidak bisa menembus, hanya saja yang dihalangi kali ini bukan air, tetapi cahaya (seperti kacamata hitam yang benar-benar membuat kita tidak bisa melihat apa-apa). Pada bagian luar kacamata terpasang kamera mini yang merekam dunia nyata dan menampilkannya pada layar video pada bagian dalam kacamata. Gambar dunia nyata yang terekam dalam kamera ditumpuk (superimposed) dengan gambar yang sudah diprogram komputer sehingga gambar yang terlihat oleh mata kita merupakan gabungan dari dunia nyata dan dunia maya. Di mana letak komputernya? Seperti komputer-komputer mini yang sudah banyak kita gunakan sekarang, komputer ini pun bisa kita bawa-bawa dan kita simpan di mana saja. Komputer berbentuk mirip PDA (Personal Digital Assistant) maupun telepon genggam bisa kita pegang sepanjang jalan, atau dikaitkan pada
pakaian, atau disimpan dengan aman di dalam tas. Sewaktu kita bergerak, perubahan posisi kita dapat terdeteksi sehingga komputer langsung menyesuaikan programnya dengan posisi terbaru itu. Bagaimana mendeteksi pergerakan kita? Seperti teknik yang sudah kita kenal saat ini, yaitu menggunakan satelit-satelit GPS (Global Positioning System) yang sudah dikembangkan lebih lanjut untuk memperbesar akurasi. Jika kita hanya bergerak di dalam ruangan (tidak ke luar
gedung) proses pendeteksian ini bisa dilakukan lebih sederhana karena kita hanya membutuhkan sensor-sensor optik yang mampu menangkap sinyal gelombang inframerah yang dipancarkan oleh dioda LED (Light Emitting Diode) di sepanjang langit-langit ruangan. Sensor yang dipasang di komputer mobile yang kita bawa sambil berjalan itu terus-menerus membantu menyediakan informasi lokasi kita walaupun kita terus bergerak sehingga kita dapat terus menikmati dunia maya
yang sudah memasuki dunia nyata itu. Kemajuan teknologi ternyata telah memungkinkan kita untuk semakin membuyarkan batasan antara mimpi dengan kenyataan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar